Adsense adalah langkah penting dalam monetisasi website, namun pengajuan Google Adsense yang ditolak bisa jadi disebabkan karena website dianggap belum memenuhi standar Google untuk menampilkan iklan. Google menginginkan iklan muncul di website yang bersih, berkualitas, dan kompeten, sehingga pemasang iklan merasa nyaman.
Mungkin kita sudah berusaha sebaik mungkin untuk membuat website yang menarik, namun ketika mencoba monetisasi dengan Google Adsense, pengajuan kita masih ditolak. Apa sebabnya?
Persetujuan Adsense oleh Google terkadang penuh misteri, dan setiap website bisa diperlakukan secara unik. Alasan penolakan Adsense juga sering kali tidak dijelaskan secara rinci, bisa disebabkan oleh satu atau beberapa alasan.
Berikut ini adalah 10 alasan mengapa pengajuan Google Adsense bisa ditolak.
Adsense sangat memperhatikan kualitas konten. Konten adalah faktor utama yang menentukan apakah pengajuan Google Adsense diterima atau ditolak. Beberapa masalah umum yang menyebabkan penolakan Adsense terkait konten adalah:
Untuk mengetahui panduan lebih lanjut mengenai ketentuan dan larangan bagi publisher, Google menyediakan panduan khusus di Google Publisher Policies dan Google Publisher Restrictions.
Beberapa jenis website bisa mengalami proses persetujuan yang lebih rumit, seperti website toko online, karena fokus utamanya adalah membuat pengunjung mengklik produk, bukan iklan. Begitu juga dengan website yang bertema agama, karena iklan yang muncul bisa menjadi bias atau rancu.
Umur website sering kali menjadi faktor yang sangat diperhatikan ketika mengajukan Google Adsense. Meskipun tidak ada aturan tertulis, pengalaman menunjukkan bahwa kebanyakan website yang diterima di Google Adsense biasanya berumur enam bulan ke atas. Ini karena Google ingin memastikan bahwa website sudah matang dan memiliki cukup konten yang berkualitas sebelum menampilkan iklan.
Untuk negara-negara seperti India, Pakistan, dan Indonesia, tampaknya persyaratan ini diawasi lebih ketat. Hal ini mungkin karena banyaknya website dan akun Adsense yang diperjualbelikan, termasuk fenomena site flipping, di mana orang membeli dan menjual website untuk mendapatkan keuntungan dari Adsense. Seiring dengan banyaknya orang yang mendaftar ke Google Adsense saat ini, pemilik website baru harus lebih bersabar dalam proses pengajuan.
Selain itu, masa enam bulan ini juga memberikan kesempatan bagi pemilik website untuk memperbaiki dan mengembangkan situs mereka. Dengan lebih banyak waktu, website bisa memiliki lebih banyak konten, pengunjung, dan stabilitas yang lebih baik, yang semuanya berkontribusi pada kemungkinan diterimanya pengajuan Adsense.
Google Adsense memiliki batasan usia yang jelas untuk para penggunanya. Akun Google bisa dibuat oleh siapa saja yang berumur 13 tahun ke atas, tetapi untuk mendaftar Google Adsense, persyaratan umurnya berbeda. Adsense hanya menerima pendaftar yang berusia 18 tahun ke atas, karena ini melibatkan transaksi keuangan dan kontrak.
Bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun, meskipun bisa membuat akun Google, mereka tidak bisa mengajukan akun Adsense atas nama mereka sendiri. Ini sering menjadi penghalang bagi anak muda yang ingin memonetisasi website atau channel YouTube mereka. Dalam kasus ini, solusi yang umum adalah menggunakan akun orang tua atau wali yang berusia di atas 18 tahun untuk mendaftar Adsense.
Pembatasan umur ini juga berhubungan dengan tanggung jawab hukum. Adsense adalah platform yang memerlukan komitmen dan pemahaman yang matang terkait pengelolaan iklan dan penghasilan, sehingga Google menetapkan batasan ini untuk melindungi kepentingan semua pihak yang terlibat.
Masalah akun ganda atau duplicate-account sering kali menjadi keluhan umum di kalangan para blogger ketika mendaftar Google Adsense. Google sangat ketat dalam kebijakan ini; setiap individu hanya diperbolehkan memiliki satu akun Adsense. Jika seseorang memiliki lebih dari satu akun, akun tersebut bisa diblokir atau dibatalkan, dan pengajuan baru akan ditolak.
Masalah ini tidak selalu berkaitan dengan kualitas website, tetapi lebih kepada ketentuan Google yang membatasi satu orang untuk satu akun Adsense saja. Jika seseorang ingin mendaftar dengan akun yang baru, mereka harus menutup akun Adsense lama terlebih dahulu. Ini bisa menjadi tantangan, terutama jika akun lama masih aktif atau digunakan.
Selain itu, masalah ini juga bisa muncul jika ada beberapa akun yang menggunakan IP atau komputer yang sama, misalnya dalam satu rumah. Google bisa menganggap akun-akun ini saling terkait, sehingga menolak pengajuan baru. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya gunakan perangkat dan jaringan yang berbeda saat mendaftar akun Adsense yang baru.
Website harus selalu dalam keadaan aktif dan bisa diakses dengan lancar agar memenuhi syarat untuk Google Adsense. Jika website sering mengalami downtime yang lama, atau jika ada pemblokiran terhadap negara tertentu yang digunakan Google untuk verifikasi, maka kemungkinan besar pengajuan Adsense akan ditolak. Keandalan website menjadi salah satu faktor penting dalam penilaian Google.
Menggunakan web hosting atau VPS hosting yang andal sangat disarankan untuk mengurangi risiko website down. Hosting yang tidak mumpuni bisa menyebabkan website sering offline, yang tidak hanya berdampak buruk pada pengalaman pengguna, tetapi juga merusak reputasi website di mata Google. Website yang sering down dianggap kurang profesional dan tidak bisa dipercaya sebagai tempat yang aman untuk menampilkan iklan.
Selain itu, pemilik website harus memastikan bahwa tidak ada pembatasan akses yang bisa menghalangi Google untuk melakukan verifikasi. Pemblokiran terhadap negara atau wilayah tertentu bisa membuat Google tidak bisa mengakses website, sehingga pengajuan Adsense tidak bisa diproses. Pastikan untuk memeriksa pengaturan keamanan dan akses website agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Traffic atau jumlah pengunjung memang tidak berkorelasi langsung dengan persetujuan Google Adsense, artinya meskipun website hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak ada pengunjung sama sekali, pengajuan Adsense masih bisa diterima. Namun, kualitas traffic yang datang ke website juga menjadi perhatian penting bagi Google dalam menilai kelayakan website untuk menampilkan iklan.
Traffic yang berkualitas rendah sering kali datang dari sumber yang tidak organik, seperti membeli traffic, menggunakan platform traffic exchange, atau melalui traffic bot/spam. Penggunaan cara-cara seperti ini untuk meningkatkan traffic website bisa berdampak buruk, karena Google tidak ingin iklan mereka dilihat atau diklik oleh pengunjung yang sebenarnya tidak tertarik dengan kontennya.
Social media juga kadang bisa mendatangkan traffic berkualitas rendah, terutama jika pengunjung hanya masuk sebentar dan langsung pergi. Ini sering terjadi pada website yang menggunakan click bait untuk menarik perhatian. Google menginginkan iklan mereka tampil di website yang pengunjungnya benar-benar tertarik dan berinteraksi dengan konten, bukan hanya sekedar klik dan pergi.
Pemasangan kode Adsense di website sebenarnya cukup mudah, tetapi banyak yang masih lupa atau tidak melakukannya dengan benar. Saat ini, mekanisme pendaftaran Google Adsense sudah mengharuskan pemilik website untuk memasang kode tersebut sebelum verifikasi dapat dilakukan. Tanpa kode yang terpasang, proses verifikasi tidak bisa dilanjutkan, sehingga pengajuan Adsense bisa tertunda atau bahkan ditolak.
Memasang kode Adsense cukup cepat dan sederhana, namun pastikan kode yang digunakan sudah benar dan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Google. Kesalahan kecil dalam pemasangan kode bisa menyebabkan iklan tidak muncul atau verifikasi gagal. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengecekan ulang setelah kode dipasang untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik.
Sebagai contoh, kode ad unit Google Adsense terlihat seperti berikut:
<script data-ad-client="ca-pub-1234567890123456" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
Pastikan kode ini ditempatkan di lokasi yang benar di dalam website, biasanya pada bagian header atau tempat lain yang sesuai dengan panduan Google. Pemasangan yang tepat akan memastikan iklan dapat tampil dengan baik dan pengajuan Adsense dapat diproses tanpa hambatan.
Sebelum mendaftar Adsense, sangat penting untuk merapikan desain dan tampilan website. Sebuah website dengan menu navigasi yang teratur dan tidak menyesatkan akan memberikan kesan yang baik kepada pengunjung, sekaligus meningkatkan peluang diterima oleh Google Adsense. Pastikan tampilan website bersih dan rapi, serta tidak dipenuhi dengan pop-up yang mengganggu. Pengunjung harus dapat menjelajahi website dengan mudah dan nyaman.
Selain itu, penting juga untuk memastikan bahwa tampilan website menarik dan sesuai dengan standar modern. Desain yang terstruktur dengan baik akan membuat pengunjung betah berlama-lama di situs kalian, dan hal ini juga diperhatikan oleh Google saat melakukan penilaian. Jangan lupa untuk menyesuaikan desain dengan konten yang disajikan, agar pengunjung merasa bahwa website kalian profesional dan layak untuk menampilkan iklan.
Meskipun tidak ada template atau tema khusus yang bisa menjamin diterimanya pengajuan Adsense, menjaga tampilan tetap bersih, teratur, dan jelas akan memperbesar peluang kalian. Fokus pada kenyamanan pengguna dan pastikan bahwa tampilan website sesuai dengan standar yang diharapkan oleh Google. Dengan desain yang baik, website kalian tidak hanya akan menarik pengunjung, tetapi juga lebih mungkin untuk disetujui oleh Adsense.
Untuk memberikan kesan profesional dan meningkatkan kepercayaan, ada beberapa halaman tambahan yang perlu dibuat di website kalian sebelum mendaftar Adsense. Salah satu halaman yang sangat penting adalah halaman “Tentang Kami” atau “About Us“. Halaman ini memberikan informasi tentang siapa yang ada di balik website, tujuan dari situs, serta informasi lain yang relevan. Dengan menambahkan halaman ini, pengunjung akan merasa lebih yakin dengan kredibilitas website kalian.
Selain halaman “About Us“, halaman “Hubungi Kami” atau “Contact Us” juga sangat penting. Halaman ini memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk menghubungi kalian, baik untuk pertanyaan, saran, atau kebutuhan lainnya. Memiliki halaman kontak yang mudah diakses akan menunjukkan bahwa kalian terbuka untuk berkomunikasi dengan pengunjung, yang bisa meningkatkan kepercayaan dan profesionalisme website.
Halaman lain yang tidak kalah penting adalah “Privacy Policy” dan “Terms and Conditions“. Halaman ini biasanya sudah tersedia sebagai template di platform seperti WordPress, dan kalian hanya perlu menyesuaikannya dengan informasi yang benar sebelum dipublikasikan. Jika ingin membuat halaman baru, kalian bisa menggunakan generator online. Dengan menambahkan halaman-halaman ini, website kalian akan terlihat lebih kompeten dan bertanggung jawab di mata pengunjung maupun Google.
Meskipun jarang terjadi, masalah website yang ditandai atau “flagged” oleh Google bisa menjadi hambatan besar dalam proses pengajuan Adsense. Oleh karena itu, sebelum membeli domain atau website, sangat disarankan untuk memeriksa sejarahnya. Kalian bisa menggunakan tools seperti archive.org untuk melihat isi website di masa lalu dan memastikan bahwa website tersebut tidak memiliki masalah yang dapat menyebabkan penolakan. Memahami status website sebelum menggunakannya untuk mendaftar Adsense sangat penting agar tidak menemui kendala di kemudian hari.
Jika ternyata domain atau website yang kalian beli pernah dibanned, maka kemungkinan besar kalian akan menghadapi masalah yang sama. Google sangat ketat dalam hal ini, dan jika website kalian terhubung dengan sejarah yang buruk, pengajuan Adsense kalian bisa saja ditolak. Untuk menghindari hal ini, lakukan pemeriksaan mendalam terhadap domain sebelum memutuskan untuk menggunakannya.
Selain itu, jika akun Gmail kalian pernah digunakan untuk Adsense dan kemudian dibanned, akun tersebut tidak dapat digunakan lagi untuk membuat akun Adsense baru. Solusinya adalah menggunakan akun Gmail atau Google yang berbeda. Proses verifikasi oleh Google mencakup banyak aspek, termasuk pemeriksaan manual oleh tim mereka. Meskipun protokolnya sama, penilaian setiap website bisa berbeda, sehingga penting untuk memastikan bahwa website kalian bebas dari masalah yang dapat menghalangi persetujuan Adsense.
Jika pengajuan Adsense kalian tidak disetujui, jangan khawatir. Google akan memberikan alasan penolakan yang dikirimkan langsung ke email kalian. Proses ini bisa memakan waktu dari beberapa hari hingga sekitar dua minggu. Walaupun penjelasan yang diberikan oleh Google terkadang tidak spesifik, informasi tersebut bisa dilihat di dashboard Adsense kalian. Setelah mengetahui alasan penolakan, kalian bisa melakukan peninjauan dan melamar kembali setelah memperbaiki kesalahan yang ada.
Langkah pertama yang harus kalian lakukan adalah memastikan konten di website kalian original dan berkualitas. Konten yang orisinal dan bermutu tinggi tidak hanya akan menarik pengunjung, tetapi juga meningkatkan peluang diterima oleh Adsense. Pastikan konten kalian menjawab pertanyaan yang mungkin dimiliki oleh audiens dan memberikan informasi yang bermanfaat. Hindari menggunakan konten yang melanggar hak cipta atau duplikat dari sumber lain. Jika kalian menggunakan jasa penulis, pastikan untuk memeriksa hasil tulisan tersebut agar bebas dari konten duplikat.
Selain itu, penting untuk memastikan bahwa website kalian selalu aktif dan berjalan dengan baik. Pastikan kode Adsense terpasang dengan benar di situs kalian. Website yang tidak aktif atau mengalami gangguan teknis bisa menjadi alasan penolakan oleh Google. Oleh karena itu, periksa kembali status website kalian dan pastikan semua komponen berjalan sebagaimana mestinya. Jika ada masalah teknis, segera perbaiki sebelum mengajukan kembali permohonan Adsense.
Dalam hal mendatangkan trafik ke website, pastikan kalian menggunakan metode yang organik dan sah. Jangan pernah membeli trafik atau menggunakan software yang tidak sah untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Google sangat memperhatikan sumber trafik yang masuk ke website, dan menggunakan cara yang tidak sah bisa menyebabkan penolakan. Trafik yang datang secara alami dari pencarian organik, media sosial, atau referensi lainnya akan lebih dihargai oleh Google.
Desain dan tampilan website juga memainkan peran penting dalam proses persetujuan Adsense. Pastikan tampilan website kalian rapi, dengan menu yang mudah diklik dan link yang berfungsi dengan baik. Tidak ada link kosong atau halaman yang tidak bisa diakses. Halaman-halaman penting seperti “About Us“, “Contact Us“, “Privacy Policy“, dan “Terms and Conditions” harus tersedia dan mudah diakses oleh pengunjung. Desain yang rapi dan terstruktur akan meningkatkan pengalaman pengguna dan juga peluang disetujui oleh Adsense.
Walaupun Google Adsense bisa dipasangkan dengan iklan lain, ada baiknya jika kalian menonaktifkan atau menghapus sementara iklan lain sebelum pengajuan Adsense. Ini termasuk link afiliasi atau banner iklan dari penyedia lain. Dengan tampilan website yang lebih bersih, peluang untuk diterima oleh Google akan lebih besar. Setelah pengajuan kalian disetujui, kalian bisa menambahkan kembali iklan atau link afiliasi tersebut.
Terakhir, setelah semua perbaikan dilakukan, kalian bisa melakukan submit ulang permohonan Adsense. Pastikan semua kesalahan yang menjadi alasan penolakan sebelumnya sudah diperbaiki dengan baik. Proses submit ulang ini bisa memakan waktu yang sama seperti proses pengajuan awal, jadi bersabarlah. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, peluang kalian untuk mendapatkan persetujuan Adsense akan lebih besar.
Ketika pengajuan Google Adsense kalian ditolak, tidak perlu khawatir berlebihan. Faktanya, tidak ada batasan yang pasti tentang berapa kali kalian bisa melakukan submit ulang pengajuan. Namun, sebaiknya kalian memberi jeda waktu yang cukup antara pengajuan yang satu dengan yang lainnya. Idealnya, lakukan pengajuan ulang setelah sebulan. Meski begitu, ada juga kasus di mana orang langsung mengajukan ulang setelah beberapa hari dan akhirnya diterima. Perlu diingat bahwa terlalu sering atau terlalu cepat mengajukan ulang bisa menyebabkan pengajuan kalian dihold oleh Google.
Sebagai contoh, website saya berhasil mendapatkan persetujuan pada pengajuan kedua, setelah berumur sekitar 7 bulan. Ini menunjukkan bahwa kesabaran dan ketekunan dalam memperbaiki kekurangan di website kalian adalah kunci utama untuk akhirnya diterima oleh Adsense. Jika pengajuan kalian tidak disetujui, fokuslah pada melakukan perbaikan yang diperlukan. Banyak website yang pada akhirnya berhasil di-approve oleh Adsense setelah hampir 10 atau bahkan belasan kali pengajuan ulang.
Setelah kalian berhasil mendapatkan persetujuan untuk menampilkan iklan Adsense, perlu diingat bahwa ini bukan berarti kalian bisa bebas melakukan perubahan besar-besaran pada website kalian. Setiap perubahan yang kalian lakukan harus tetap sesuai dengan kebijakan privasi dan pedoman Google. Pelanggaran terhadap kebijakan ini bisa berdampak serius, mulai dari pembatasan iklan hingga permanent ban dari program Adsense. Jadi, pastikan kalian selalu mematuhi aturan yang sudah ditetapkan oleh Google.
Mengubah tampilan atau konten website tanpa mempertimbangkan kebijakan Google bisa berisiko tinggi. Google sangat serius dalam menegakkan aturan mereka, dan meskipun kalian mungkin tidak langsung merasakan dampaknya, pelanggaran kecil sekalipun bisa menyebabkan masalah di kemudian hari. Oleh karena itu, selalu periksa dan pastikan bahwa setiap perubahan yang kalian lakukan tidak melanggar kebijakan yang berlaku.
Dengan tetap mematuhi aturan dan terus berusaha memperbaiki kualitas website kalian, peluang untuk sukses dengan Google Adsense akan semakin besar. Jangan mudah putus asa jika pengajuan pertama tidak disetujui, karena banyak pemilik website yang akhirnya berhasil mendapatkan persetujuan setelah beberapa kali mencoba. Yang terpenting adalah terus belajar, beradaptasi, dan mengikuti pedoman yang sudah ada.