Saat belajar bahasa Arab, salah satu materi penting yang harus dipelajari oleh pemula adalah “isim dhamir.” Isim dhamir adalah kata ganti dalam bahasa Arab. Penggunaan kata ganti ini sangat umum, terutama dalam kalimat yang menggunakan kata kerja (fi’il).
Jika salah dalam menentukan kata ganti dalam fi’il, makna kalimat bisa jadi berbeda. Misalnya, kalimat “اَنَا نَظَرْتُكَ” artinya “saya telah melihat kamu (laki-laki).” Sedangkan kalimat “اَنَا نَظَرْتُهُ” artinya “saya telah melihat dia (laki-laki).” Perbedaan hanya pada satu huruf terakhir, tetapi maknanya berbeda karena kata gantinya juga berbeda. Menarik, bukan? Mari kita bahas lebih lanjut tentang pengertian dan jenis-jenis isim dhamir.
Isim dhamir berarti kata ganti. Kata ganti ini digunakan untuk menggantikan nama orang atau benda yang sudah disebutkan sebelumnya.
Contohnya, kalimat “Ahmad masuk ke masjid. Lalu Ahmad membaca Al-Qur’an.” Ahmad adalah nama yang disebutkan secara langsung. Dengan isim dhamir, kalimat ini bisa diubah menjadi “Ahmad masuk ke masjid. Lalu dia membaca Al-Qur’an.”
Secara istilah, ahli nahwu (gramatika Arab) mendefinisikan isim dhamir sebagai:
“الضميرهو اسم مبني يدل على متكلّم او مخاطب او غائب”
Artinya, “Dhamir adalah isim mabni (kata benda tetap) yang menunjukkan kepada orang yang berbicara, orang yang diajak berbicara, atau orang yang dibicarakan.”
Isim dhamir dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan orang yang dirujuk:
Isim dhamir atau kata ganti dalam bahasa Arab dibagi menjadi dua jenis utama: dhamir mustatir dan dhamir bariz. Mari kita bahas lebih lanjut tentang kedua jenis ini.
Mustatir berarti tersembunyi. Jadi, dhamir mustatir adalah kata ganti yang tidak terlihat atau tersembunyi dalam kalimat. Dalam istilah tata bahasa Arab, ahli nahwu menjelaskan:
“Dhamir mustatir adalah kata ganti yang tidak memiliki bentuk dalam pengucapannya.”
Artinya, isim dhamir mustatir ini tidak muncul secara langsung dalam kata-kata yang diucapkan. Meskipun tidak terlihat, kita masih bisa mengetahui keberadaannya dengan memahami konteks kalimat atau kata kerja (fi’il) tersebut.
Dhamir mustatir ini dibagi menjadi dua:
Kata ganti ini harus selalu tersembunyi. Contohnya adalah pada:
Bentuk Kalimat | Arti | Contoh Dhamir Mustatir Wujud |
---|---|---|
Fi’il amr mufrad mudzakkar mukhatab | Kamu lk) bekerjalah! | اُفْعُلْ |
Fi’il mudhari’ mufrad mudzakkar mukhatab | (Kamu lk) akan bekerja | تَفْعُلُ |
Fi’il mudhari’ mufrad muzakkar mutakallim | (Saya) akan bekerja | اَفْعُلُ |
Fi’il mudhari jamak mudzakkar mutakallim | (Kami) akan bekerja | نَفْعُلُ |
Dhamir mustatir jawaz adalah kata ganti yang bisa tersembunyi atau bisa juga ditampilkan. Artinya, kita boleh menuliskannya atau membiarkannya tidak terlihat. Kata ganti ini digunakan dalam:
Bentuk Kalimat | Arti | Contoh Dhamir Mustatir Jawaz |
---|---|---|
Fi’il madhi mufrad mudzakkar ghaib | (Dia lk) telah bekerja | فَعَلَ |
Fi’il madhi mufrad muannats ghaibah | (Dia pr) telah bekerja | فَعَلَتْ |
Fi’il mudhari’ mufrad mudzakkar ghaib | (Dia lk) akan bekerja | يَفْعُلُ |
Fi’il mudhari’ mufrad muzakkar ghaibah | (Dia pr) akan bekerja | تَفْعُلُ |
Bariz berarti tampak atau terlihat. Jadi, dhamir bariz adalah kata ganti yang terlihat jelas dalam kalimat. Ahli tata bahasa Arab mendefinisikan:
“Dhamir bariz adalah kata ganti yang memiliki bentuk dalam pengucapannya.”
Dhamir bariz terbagi menjadi dua jenis: dhamir muttashil dan dhamir munfashil.
Dhamir ini terlihat jelas dan penulisannya terpisah dari kata lain. Ada dua model dhamir munfashil:
1. Dhamir Munfashil dengan Mahal Rofa’
Ini adalah kata ganti yang menjadi subjek dalam kalimat.
2. Dhamir Munfashil dengan Mahal Nashab
Ini adalah kata ganti yang menjadi objek dalam kalimat.
Dhamir ini juga terlihat jelas, tetapi penulisannya menyatu dengan kata lain. Ada tiga macam dhamir muttashil:
1. Dhamir Muttashil dengan Mahal Rofa’
Ini adalah kata ganti yang menjadi subjek dalam kata kerja (fi’il).
2. Dhamir Muttashil dengan Mahal Nashab
Ini adalah kata ganti yang menjadi objek dalam kata kerja atau setelah kata inna dan sejenisnya.
3. Dhamir Muttashil dengan Mahal Khafadh
Ini adalah kata ganti yang mengikuti kata depan atau kata lain yang berfungsi sebagai mudhaf (kepemilikan).
Agar lebih jelas, berikut beberapa contoh penggunaan dhamir dalam kalimat:
Demikian penjelasan tentang jenis-jenis dhamir. Semoga bermanfaat. Terima kasih. Oh iya, kalau kamu ingin belajar lebih dalam tentang bahasa Arab, kamu bisa bergabung di Pondok Tahfidz Annajah. Di sana, kamu juga bisa belajar tahsin selain bahasa Arab!