Bahasa Arab adalah salah satu bahasa dari rumpun Semit Selatan yang digunakan oleh penduduk Semenanjung Arabia di barat daya Asia. Bahasa ini memiliki sejarah panjang, terutama seiring dengan penyebaran agama Islam dari masa ke masa. Saat ini, bahasa Arab menjadi bahasa resmi di berbagai negara seperti Yordania, Suriah, Tunisia, Arab Saudi, Sudan, Mesir, Maroko, Aljazair, Irak, Lebanon, Libya, dan negara-negara di Semenanjung Arabia.
Sebagai salah satu bahasa tertua di dunia, perkembangan dan pertumbuhan bahasa Arab tidak diketahui dengan pasti. Namun, teks tertua dalam bahasa Arab ditemukan dua abad sebelum Islam, dikenal sebagai Sastra Jahiliah (Al-Adab al-Jahili).
Bahasa Arab terbagi menjadi dua bagian. Pertama, bahasa Arab yang sudah punah (al-‘Arobiyyah Al-Baa’idah), digunakan oleh penduduk Arab di utara Hejaz dan wilayah dekat Armenia. Bahasa ini punah sebelum Islam datang, tersisa hanya ukiran-ukiran yang dikenal sebagai (Al-arobiyyah an-nuqusy). Kedua, bahasa Arab yang masih hidup (al-‘Arobiyyah al-Baaqiyah), digunakan hingga kini sebagai bahasa sastra, lisan, dan tulisan. Bahasa ini tumbuh di Nedzjaz dan Nejd serta berkembang ke seluruh negara.
Dialek Quraisy menjadi sangat penting dalam perkembangannya. Pada zaman Jahiliyah, dialek bahasa Arab sangat beragam dan berbeda satu sama lain. Dialek Quraisy, yang digunakan di Mekah, menjadi dominan karena sebelum Islam, Mekah sudah menjadi pusat ekonomi, keagamaan, dan kesusasteraan. Kota ini banyak dikunjungi berbagai suku dan kabilah Arab, memperkuat posisi dialek Quraisy.
Mekah adalah kota suci bagi umat Arab. Sebelum Islam datang, suku-suku Arab dari berbagai daerah sering datang ke Mekah untuk melaksanakan ibadah haji di Baitullah dan mengunjungi tempat-tempat berhala yang mereka sembah.
Pada masa itu, orang-orang Mekah menguasai sumber-sumber ekonomi penting di Arab, tidak hanya di Mekah dan sekitarnya tetapi juga di Yaman bagian selatan dan Suriah bagian utara.
Kekuasaan politik yang signifikan berada di tangan pemuka-pemuka Quraisy, menjadikan dialek mereka sangat berpengaruh.
Dialek Quraisy adalah dialek tertua, dengan gaya bahasa yang sempurna dan materi yang sangat luas dan lengkap.
Dialek Quraisy mendominasi dialek-dialek lain pada masa itu.
Dialek ini digunakan oleh para pemuka suku dalam pertemuan-pertemuan khusus untuk menyelesaikan berbagai permasalahan suku.
Pasar-pasar sebagai pusat kegiatan ekonomi dan perlombaan sastra dari tiap-tiap kabilah juga berkontribusi pada perkembangan bahasa ini.
Para penyair Arab memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan bahasa Arab.
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi dan percakapan sehari-hari.
Bahasa yang mencakup bahasa Al-Qur’an dan Hadits, serta digunakan dalam bahasa sastra, surat kabar, majalah, buku-buku ilmu pengetahuan, administrasi perkantoran, syair, prosa, ceramah ilmiah, dan berbagai khutbah.
Bahasa Arab memiliki kosakata yang sangat luas.
Bahasa Arab memiliki beberapa bunyi yang tidak terdapat dalam bahasa Semit lainnya, seperti dzal, ghain, tsa, dan da’.
Bahasa Arab memiliki akar kata yang sangat banyak dan lebih luas dibandingkan dengan bahasa Semit lainnya.
Masuknya kosakata dari bahasa lain ke dalam bahasa Arab dalam jumlah besar.
Penyusunan kamus yang menggabungkan kosakata dari dialek Quraisy dan dialek suku lainnya.
Penulisan berbagai kosakata dari dialek Quraisy dan dialek suku lainnya.
Banyak kosakata dalam kamus yang memiliki kemiripan makna atau arti.
Banyak kata benda dalam bahasa Arab yang menggunakan kata sifat.
Bahasa Arab memiliki 29 huruf, masing-masing dengan bentuk tersendiri saat berdiri sendiri, di awal, tengah, atau akhir kata. Beberapa huruf hanya dapat ditulis bersambung dengan huruf lain di depannya, seperti alif, dal, dzal, ro, zay, dan wawu.
Bahasa Arab memiliki dua macam vokal: tunggal dan rangkap.
Bahasa Arab mengenal konsep isim musytaq (kata benda yang diturunkan) dan mujarrod (kata dasar).
Bahasa Arab mengenal ta marbuthoh, yang sering digunakan untuk menunjukkan kata benda feminin.
Bahasa Arab mengenal tasydid, tanda yang menunjukkan pengulangan konsonan.
Para ahli bahasa membagi sejarah perkembangan bahasa Arab menjadi lima periode utama:
Pada periode ini, dasar-dasar bahasa Arab mulai terbentuk.
Dimulai dari datangnya Islam hingga masa Bani Umayyah. Pada periode ini, Islam mulai berkembang luas, mengakibatkan perpindahan orang Arab ke berbagai daerah baru dan terjadi asimilasi antara pendatang (penyebar Islam) dan penduduk asli. Asimilasi ini memperkuat dominasi bahasa Arab.
Periode ini ditandai oleh:
Pada periode ini:
Pada periode ini, bahasa Arab tidak lagi digunakan sebagai bahasa politik atau administrasi, melainkan hanya sebagai bahasa agama. Setelah dunia Islam diperintah oleh penguasa politik non-Arab, seperti Bani Saljuk yang mengumumkan bahasa Persia sebagai bahasa resmi di bagian timur, dan Turki Usmani (Kerajaan Ottoman) yang mengumumkan bahasa Turki sebagai bahasa administrasi pemerintahan. Sejak saat itu, hingga abad ke-7 H, penggunaan bahasa Arab semakin terdesak dan hanya digunakan dalam konteks keagamaan.